@widiru
Widi Raspito Utomo's Blog
Posts
419
Last update
2023-05-31 08:09:55

    Konsep Manajemen Risiko dalam Kehidupan Sehari-hari

    - Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons risiko yang dapat memengaruhi tujuan kita.

    - Manajemen risiko dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih baik, mengurangi kerugian, meningkatkan peluang, dan mencapai tujuan kita dengan lebih efisien dan efektif.

    - Manajemen risiko dapat diterapkan pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti kesehatan, keuangan, karier, dan perjalanan.

    - Untuk menerapkan manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu melakukan langkah-langkah berikut:

    - Mengidentifikasi risiko yang dapat memengaruhi tujuan kita, baik yang bersifat internal maupun eksternal.

    - Menilai risiko berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampaknya terhadap tujuan kita.

    - Mengelola risiko dengan memilih strategi yang sesuai, seperti menghindari, mengurangi, memindahkan, atau menerima risiko.

    - Memantau dan meninjau risiko secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas strategi yang dipilih dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

    - Beberapa contoh penerapan manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:

    - Untuk menjaga kesehatan, kita dapat mengidentifikasi risiko seperti penyakit, cedera, atau stres yang dapat mengganggu kesehatan kita. Kita dapat menilai risiko tersebut berdasarkan frekuensi dan tingkat keparahannya. Kita dapat mengelola risiko tersebut dengan melakukan pencegahan (misalnya dengan menjaga pola hidup sehat), mitigasi (misalnya dengan mengobati penyakit atau cedera), transfer (misalnya dengan memiliki asuransi kesehatan), atau penerimaan (misalnya dengan menyesuaikan diri dengan kondisi kesehatan).

    - Untuk mengelola keuangan, kita dapat mengidentifikasi risiko seperti inflasi, penurunan pendapatan, atau kehilangan uang yang dapat mengancam stabilitas keuangan kita. Kita dapat menilai risiko tersebut berdasarkan probabilitas dan besarnya kerugian yang mungkin terjadi. Kita dapat mengelola risiko tersebut dengan melakukan diversifikasi (misalnya dengan memiliki sumber pendapatan atau investasi yang beragam), hedging (misalnya dengan menggunakan instrumen keuangan untuk melindungi nilai uang atau aset), atau penghematan (misalnya dengan mengurangi pengeluaran atau menabung).

    - Untuk membangun karier, kita dapat mengidentifikasi risiko seperti persaingan, perubahan pasar, atau ketidakpuasan kerja yang dapat menghambat perkembangan karier kita. Kita dapat menilai risiko tersebut berdasarkan frekuensi dan dampaknya terhadap karier kita. Kita dapat mengelola risiko tersebut dengan melakukan peningkatan kompetensi (misalnya dengan belajar atau mengikuti pelatihan), adaptasi (misalnya dengan mengikuti perkembangan atau perubahan pasar), atau perubahan (misalnya dengan mencari pekerjaan atau karier yang lebih sesuai).

    - Untuk merencanakan perjalanan, kita dapat mengidentifikasi risiko seperti kecelakaan, kehilangan barang, atau bencana alam yang dapat mengganggu perjalanan kita. Kita dapat menilai risiko tersebut berdasarkan kemungkinan dan tingkat keparahannya. Kita dapat mengelola risiko tersebut dengan melakukan persiapan (misalnya dengan melakukan riset atau booking tiket dan penginapan), perlindungan (misalnya dengan memiliki asuransi perjalanan atau perlengkapan darurat), atau alternatif (misalnya dengan memiliki rencana cadangan atau fleksibilitas waktu).

    Source:

    Risk Management: The What and Why - LinkedIn. https://www.linkedin.com/pulse/risk-management-what-why-william-chandra-cisa

    (2) Risk management and middle management: the 'business plan' - LinkedIn. https://www.linkedin.com/pulse/risk-management-middle-business-plan-roger-lines

    (3) Risk Management: 7 Leadership Skills That Every Risk Manager ... - LinkedIn. https://www.linkedin.com/pulse/risk-management-7-leadership-skills-every-manager-should-sourav-basak

    Implementasi Agile Scrum untuk Pengusaha Baru Membuka Bisnis Makanan

    Agile Scrum adalah kerangka kerja yang membantu tim bekerja sama dengan lebih efektif dan efisien dalam mengembangkan produk atau layanan. Agile Scrum didasarkan pada prinsip-prinsip empiris, yaitu transparansi, inspeksi, dan adaptasi, yang memungkinkan tim untuk belajar dari pengalaman, menyesuaikan diri dengan perubahan, dan menghasilkan nilai bagi pelanggan.

    Bagi pengusaha baru yang ingin membuka bisnis makanan, Agile Scrum dapat menjadi pilihan yang tepat untuk mengelola proyek-proyek mereka. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diikuti untuk menerapkan Agile Scrum dalam bisnis makanan, beserta contoh nyata dari bisnis makanan yang sukses menggunakan Agile Scrum:

    1. Tentukan visi dan tujuan bisnis Anda. Anda harus memiliki gambaran yang jelas tentang apa yang ingin Anda capai dengan bisnis makanan Anda, siapa pelanggan Anda, apa kebutuhan dan harapan mereka, dan apa nilai unik yang dapat Anda tawarkan kepada mereka. Contoh: Anda ingin membuka bisnis makanan sehat yang menyediakan menu-menu bergizi dan lezat dengan harga terjangkau, dan menargetkan pelanggan yang peduli dengan kesehatan dan gaya hidup mereka.

    2. Buat Product Backlog. Product Backlog adalah daftar fitur, fungsi, persyaratan, atau perbaikan yang ingin Anda tambahkan ke produk atau layanan Anda. Product Backlog harus diprioritaskan berdasarkan nilai bisnis dan urgensi. Anda dapat menggunakan teknik seperti MoSCoW (Must have, Should have, Could have, Won't have) atau Kano Model untuk menentukan prioritas Product Backlog. Contoh: Product Backlog Anda mungkin berisi item-item seperti: membuat logo dan nama bisnis, menyewa tempat usaha, membeli peralatan masak, merekrut koki dan pelayan, membuat menu dan resep, membuat website dan media sosial, dll.

    3. Bentuk tim Scrum Anda. Tim Scrum adalah kelompok orang yang bertanggung jawab untuk mengirimkan produk atau layanan yang berkualitas dalam waktu yang ditentukan. Tim Scrum biasanya terdiri dari tiga peran: Product Owner, Scrum Master, dan Development Team. Product Owner adalah orang yang mewakili kepentingan pelanggan dan bisnis, dan bertanggung jawab untuk mendefinisikan dan memprioritaskan Product Backlog. Scrum Master adalah orang yang memfasilitasi proses Scrum dan membantu tim mengatasi hambatan atau masalah yang muncul. Development Team adalah orang-orang yang melakukan pekerjaan untuk mengubah Product Backlog menjadi produk atau layanan yang siap digunakan. Contoh: Tim Scrum Anda mungkin terdiri dari: Product Owner - Anda sendiri sebagai pemilik bisnis; Scrum Master - seorang konsultan atau mentor yang berpengalaman dalam Agile Scrum; Development Team - koki, pelayan, desainer grafis, web developer, dll.

    4. Lakukan Sprint Planning. Sprint Planning adalah pertemuan di mana tim Scrum menentukan apa yang akan mereka kerjakan selama Sprint berikutnya. Sprint adalah periode waktu yang singkat, biasanya antara satu hingga empat minggu, di mana tim Scrum berusaha untuk menyelesaikan sejumlah Product Backlog item dan menghasilkan Increment yang berpotensi dapat dikirimkan. Dalam Sprint Planning, tim Scrum harus menjawab dua pertanyaan: apa yang dapat kami lakukan dalam Sprint ini (Sprint Goal), dan bagaimana kami akan melakukannya (Sprint Backlog). Contoh: Sprint Goal Anda mungkin adalah: meluncurkan website bisnis makanan Anda; Sprint Backlog Anda mungkin berisi tugas-tugas seperti: membuat desain website, membuat konten website, membuat fitur pemesanan online, dll.

    5. Lakukan Daily Scrum. Daily Scrum adalah pertemuan singkat, biasanya tidak lebih dari 15 menit, di mana anggota tim Scrum saling memberi tahu apa yang telah mereka lakukan sejak Daily Scrum terakhir, apa yang akan mereka lakukan hari ini, dan apa hambatan atau masalah yang mereka hadapi. Tujuan dari Daily Scrum adalah untuk meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan kolaborasi antara anggota tim Scrum, serta untuk memantau kemajuan terhadap Sprint Goal. Contoh: Dalam Daily Scrum, seorang web developer mungkin melaporkan: kemarin saya berhasil membuat desain website sesuai dengan spesifikasi Product Owner; hari ini saya akan mulai membuat konten website; hambatan yang saya hadapi adalah saya belum mendapatkan foto-foto produk dari koki.

    6. Lakukan Sprint Review. Sprint Review adalah pertemuan di mana tim Scrum menunjukkan hasil kerja mereka kepada Product Owner dan stakeholder lainnya, dan mendapatkan umpan balik dari mereka. Tujuan dari Sprint Review adalah untuk memeriksa apakah Increment yang dihasilkan sesuai dengan ekspektasi pelanggan dan bisnis, serta untuk menyesuaikan Product Backlog jika perlu. Contoh: Dalam Sprint Review, tim Scrum mungkin menunjukkan website bisnis makanan mereka kepada Product Owner dan stakeholder lainnya (misalnya koki atau pemasar), dan mendengarkan saran atau kritik dari mereka.

    7. Lakukan Sprint Retrospective. Sprint Retrospective adalah pertemuan di mana tim Scrum merefleksikan bagaimana mereka bekerja selama Sprint, dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat mereka tingkatkan untuk Sprint berikutnya. Tujuan dari Sprint Retrospective adalah untuk meningkatkan kinerja, kualitas, dan kepuasan tim Scrum. Contoh: Dalam Sprint Retrospective, tim Scrum mungkin mendiskusikan hal-hal seperti: apa yang berjalan baik selama Sprint; apa yang bisa dilakukan lebih baik; apa yang bisa dilakukan berbeda; apa rencana aksi untuk perbaikan.

    8. Ulangi langkah 4 hingga 7 sampai produk atau layanan Anda siap diluncurkan atau ditutup.

    Dengan menerapkan Agile Scrum dalam bisnis makanan Anda, Anda dapat meningkatkan fleksibilitas, responsivitas, dan efisiensi tim Anda dalam menghadapi perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan. Anda juga dapat meningkatkan keterlibatan dan kepuasan pelanggan dengan memberikan produk atau layanan yang sesuai dengan harapan dan nilai mereka.

    Implementasi Agile Scrum untuk Mahasiswa mengikuti Pembelajaran Kuliah

    Agile scrum adalah sebuah metodologi pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada kolaborasi, adaptasi, dan pengiriman produk yang berkualitas dalam waktu singkat. Agile scrum dapat diterapkan untuk mahasiswa yang mengikuti pembelajaran kuliah dengan beberapa langkah berikut:

    1. Menentukan visi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai oleh mahasiswa dalam suatu periode waktu tertentu, misalnya satu semester. Contoh: Mahasiswa ingin mempelajari dasar-dasar pemrograman web dengan HTML, CSS, dan JavaScript.

    2. Membagi visi dan tujuan pembelajaran menjadi beberapa modul atau topik yang lebih kecil dan spesifik, yang disebut sebagai product backlog. Contoh: Product backlog terdiri dari modul-modul seperti pengenalan HTML, struktur dan elemen HTML, pengenalan CSS, selector dan properti CSS, pengenalan JavaScript, variabel dan tipe data JavaScript, dll.

    3. Menyusun product backlog secara prioritas, berdasarkan nilai dan urgensi dari setiap modul atau topik pembelajaran. Contoh: Modul pengenalan HTML memiliki prioritas tertinggi karena merupakan dasar dari pemrograman web, sedangkan modul variabel dan tipe data JavaScript memiliki prioritas lebih rendah karena dapat dipelajari setelah memahami konsep dasar JavaScript.

    4. Memilih sejumlah modul atau topik pembelajaran dari product backlog yang akan dipelajari dalam suatu siklus waktu yang singkat, biasanya dua sampai empat minggu, yang disebut sebagai sprint. Contoh: Sprint pertama meliputi modul pengenalan HTML, struktur dan elemen HTML, dan pengenalan CSS.

    5. Melakukan perencanaan sprint, yaitu menentukan aktivitas-aktivitas pembelajaran yang harus dilakukan oleh mahasiswa untuk mempelajari modul atau topik yang dipilih, serta menetapkan target dan kriteria keberhasilan pembelajaran untuk setiap aktivitas. Aktivitas-aktivitas pembelajaran ini disebut sebagai sprint backlog. Contoh: Sprint backlog untuk sprint pertama terdiri dari aktivitas-aktivitas seperti membaca materi teori HTML dan CSS, menonton video tutorial HTML dan CSS, membuat halaman web sederhana dengan HTML dan CSS, dll.

    6. Melaksanakan sprint, yaitu melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran sesuai dengan sprint backlog secara mandiri atau berkelompok, dengan bimbingan dan dukungan dari dosen atau fasilitator. Mahasiswa juga harus melakukan introspeksi dan evaluasi secara berkala terhadap proses dan hasil pembelajaran mereka, serta memberikan umpan balik kepada dosen atau fasilitator dan sesama mahasiswa. Contoh: Mahasiswa membuat halaman web sederhana dengan HTML dan CSS sesuai dengan instruksi yang diberikan, kemudian mengirimkan hasilnya kepada dosen atau fasilitator untuk mendapatkan umpan balik. Mahasiswa juga berdiskusi dengan sesama mahasiswa tentang kesulitan atau tantangan yang dihadapi saat membuat halaman web tersebut.

    7. Menyelesaikan sprint, yaitu menunjukkan hasil pembelajaran yang telah dicapai oleh mahasiswa kepada dosen atau fasilitator dan sesama mahasiswa, serta menerima umpan balik dari mereka. Hasil pembelajaran ini dapat berupa produk, presentasi, laporan, atau bentuk lain yang sesuai dengan modul atau topik pembelajaran. Contoh: Mahasiswa mempresentasikan halaman web sederhana yang telah dibuat dengan HTML dan CSS di depan kelas, serta menjawab pertanyaan-pertanyaan dari dosen atau fasilitator dan sesama mahasiswa.

    8. Mengulangi langkah 4 sampai 7 untuk setiap sprint hingga seluruh product backlog terpenuhi dan visi dan tujuan pembelajaran tercapai.

    Dengan menerapkan agile scrum untuk mahasiswa mengikuti pembelajaran kuliah, diharapkan mahasiswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis, berkolaborasi, beradaptasi, dan menghasilkan produk yang berkualitas dalam waktu singkat.

    - Agile scrum adalah metode pengembangan perangkat lunak yang fleksibel, adaptif, dan kolaboratif. Contohnya, tim yang menggunakan agile scrum dapat merespons perubahan kebutuhan pelanggan dengan cepat dan efisien

    - Agile scrum mengikuti siklus kerja yang terdiri dari sprint, yaitu periode waktu singkat dimana tim menyelesaikan sejumlah fitur atau tugas. Contohnya, sprint dapat berlangsung selama dua minggu atau satu bulan

    - Agile scrum melibatkan tiga peran utama: product owner, scrum master, dan anggota tim. Contohnya, product owner dapat berupa manajer produk atau pemilik bisnis, scrum master dapat berupa fasilitator atau konsultan, dan anggota tim dapat berupa pengembang, desainer, atau tester

    - Product owner bertanggung jawab untuk menentukan visi, prioritas, dan kriteria keberhasilan produk. Contohnya, product owner dapat membuat daftar fitur yang diinginkan pelanggan dan mengurutkannya berdasarkan nilai bisnis

    - Scrum master bertugas untuk memfasilitasi komunikasi, koordinasi, dan pemecahan masalah antara product owner, anggota tim, dan pemangku kepentingan lainnya. Contohnya, scrum master dapat membantu anggota tim mengatasi hambatan yang mengganggu pekerjaan mereka

    - Anggota tim bertanggung jawab untuk merencanakan, mengerjakan, dan menguji fitur atau tugas yang ditugaskan kepada mereka. Contohnya, anggota tim dapat membagi fitur menjadi tugas-tugas yang lebih kecil dan menentukan siapa yang akan mengerjakannya

    - Agile scrum juga mengharuskan tim untuk melakukan beberapa ritual, seperti daily stand-up, sprint planning, sprint review, dan sprint retrospective. Contohnya, daily stand-up dapat dilakukan setiap pagi selama 15 menit di depan papan tulis yang menampilkan progres pekerjaan

    - Daily stand-up adalah pertemuan singkat dimana anggota tim melaporkan apa yang telah mereka kerjakan, apa yang akan mereka kerjakan, dan apa kendala yang mereka hadapi. Contohnya, anggota tim dapat mengatakan "Kemarin saya menyelesaikan tugas A dan B. Hari ini saya akan mengerjakan tugas C dan D. Saya mengalami kesulitan dengan tugas E karena ada bug di sistem"

    - Sprint planning adalah pertemuan dimana product owner menyajikan daftar fitur atau tugas yang diinginkan untuk sprint berikutnya, dan anggota tim memilih dan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Contohnya, product owner dapat mengatakan "Untuk sprint ini saya ingin kita fokus pada fitur X dan Y. Fitur X memiliki prioritas tinggi karena banyak diminta pelanggan. Fitur Y memiliki prioritas rendah tapi mudah dikerjakan"

    - Sprint review adalah pertemuan dimana anggota tim mendemonstrasikan hasil kerja mereka kepada product owner dan pemangku kepentingan lainnya, dan mendapatkan umpan balik untuk perbaikan. Contohnya, anggota tim dapat mengatakan "Ini adalah fitur X yang kami kerjakan. Kami menggunakan teknologi Z untuk membuatnya lebih cepat dan andal. Apakah ada saran atau kritik untuk kami?"

    - Sprint retrospective adalah pertemuan dimana anggota tim merefleksikan proses kerja mereka selama sprint, dan mengidentifikasi hal-hal yang dapat ditingkatkan atau dipertahankan untuk sprint berikutnya. Contohnya, anggota tim dapat mengatakan "Saya merasa sprint ini berjalan lancar karena kami memiliki komunikasi yang baik dan saling membantu. Saya pikir kami bisa meningkatkan kualitas kode kami dengan melakukan peer review sebelum mengirimnya"

    Alhamdulillah, semoga lancar renovasinya dan jauh dan korupsi, aamiiin

    Menjadi Dewasa

    Berani ngobrol seperti orang dewasa, yaitu ngobrolin hal-hal yang seringkali nggak enak untuk diomongin tetapi enak setelahnya.

    Menyadari bahwa selalu ada cara yang lebih bijak untuk menyelesaikan konflik atau masalah, alias memilih nggak marah.

    Senantiasa merasa bahwa pada satu titik yang lalu, dirinya belum selesai dengan diri sendiri–sehingga memaklumi bahwa memang tidak ada yang benar-benar selesai dengan diri sendiri, termasuk orang lain.

    Santai-santai saja menerima kritik dan saran. malahan senang karena artinya diperhatikan dan disayang.

    Ketika memberi pujian kepada orang lain, tulus tanpa rasa iri. begitu pula ketika meminta maaf, tulus dan penuh penyesalan.

    Berhati-hati sekali dalam berbicara karena memikirkan perasaan orang lain. apalagi berbicara di dunia maya.

    Melakukan segala hal bukan karena butuh, melainkan karena bersyukur.

    Mau mendidik, mengajari, memberi contoh atau petunjuk kepada orang lain–terutama adik-adik dan junior–dengan harapan mereka akan menjadi lebih baik dari dirinya.

    Memilih makanan sehat, tontonan sehat, following sehat, bacaan sehat, gaya hidup sehat. ini karena menyadari penuh bahwa kesehatan, baik badan maupun jiwa, adalah kekayaan yang paling berharga.

    Semakin ingin hidup sederhana karena baginya yang penting adalah menjadi makna bukan menjadi kaya.

    Memaklumi bahwa apa pun yang dilakukan pasti ada saja yang menilai sesuatu itu jelek. maka, ia tetap berdiri tegak di atas mimpinya.

    Berkata tidak pada yang perlu dikatakan tidak. alias, bisa menyusun prioritas dari sumber daya yang terbatas.

    Merdeka dan berdaya secara finansial. bisa mengelola keuangan dengan baik sehingga tidak kekurangan–dan bisa memberi berbagi.

    Memberi maaf tanpa diminta. terutama, memaafkan dan menerima diri sendiri.

    Penulis : Prawitamutia

    =============================

    Menurut saya bagus tidak dekat dengan pusat kota, kenapa?

    1. Pembebasan tanah lebih mudah dan murah, akhirnya harga proyek tidak terlalu mahal

    2. Bisa membantu kemajuan pembanguan dan ekonomi daerah sekitar stasiun

    Setidaknya 2 hal besar ini keuntungannya

    Proses itu membuahkan hasil yang berbeda - beda. Pada dasarnya karena setiap manusia memiliki proses hidup berbeda baik dalam keluarga , pertemanan, ataupun pekerjaan. When in doubt on something there must be a warning from you heart, apakah proses yang kamu jalani itu sudah sesuai atau tidak, membuatmu mampu atau tidak karena setiap manusia memiliki keterbatasan.

    Salah satu hal yang bisa kamu lakukan dalam sebuah proses adalah kemauan. Saat kamu mau untuk di proses, kamu akan berkembang dengan segala problematika yang hadir dalam sebuah proses. Hal itu akan menunjukan kamu mampu atau tidak pada akhirnya, tapi for sure you have to received the process.

    Contoh : Sering kali kita temui seorang pekerja dengan basic pendidikanya apa tapi dia kerjanya sebagai apa. Pendidikanya sebagai guru, kerjanya jadi Host TV. Pendidikanya sebagai IT kerjanya jadi Marketing. Pendidikanya Akunting kerjanya jadi Sales. it's all that happen alot in this life.

    Itulah yang disebut sebagai menerima proses untuk mengetahui kemampuan diri kita dan menentukan langkah selanjutnya. " Saya kerja di perusahaan A tapi pas saya jalani selama masa probation ga sreg, akhirnya saya memutuskan keluar dan mencari pekerjaan lain ". Hal tersebut bagi sebagian orang mungkin terdengar aneh tapi bagi saya sebagai orang yang sangat menghargai proses, saya menaruh respect kepada orang tersebut karena dia mau menjalani proses, at least dia mencoba. Because you never know if you never try and push your limit.

    conclusion : Keberhasilan itu membutuhkan proses yang pastinya berbeda pada setiap orang, hargai sebuah proses bukan cuma hasilnya, karena tanpa proses tidak akan pernah ada Hasil.

    ~Lisa Sinta Bela

    Layanan Pesan Antar Makanan Traveloka Eats Ditutup

    =========================

    Tidak mudah membangun lini produk baru, meski sudah berupa perusahaan besar, tetap saja tantangan selalu ada dan tidak mudah

    Saya pun lebih senang pakai aplikasi Goto daripada yang lain, karena lengkap:

    1. Payment ada

    2. Belanja bisa

    3. Tagihan bisa

    4. Travelling bisa

    Apalagi bisanya ya

    Facebook Diterpa Krisis, Zuckerberg Tebar Ancaman PHK Karyawan

    Kondisi ekonomi global yang menurun juga berdampak pada perusahaan sebesar Meta, induk Facebook. Mereka pun bersiap melakukan pengurangan jumlah pekerja.

    ==================================

    Valuasi akan kalah dengan ROI alias model bisnis yang real

    *komentar singkat

    Anies Respons Isu 'Ditarget' Salah Satu Pimpinan KPK

    Isu Anies Baswedan dipaksakan menjadi tersangka dalam dugaan kasus Formula E mencuat. Anies Baswedan memberi respons atas munculnya isu tersebut.

    ===≠========================

    Dari sudut pandang pribadi:

    Saya suka karakter beliau dari info yang sering saya baca dari media apapun. Saya khusnuszon, insyaAllah beliau orang yang baik.