Konsep Manajemen Risiko dalam Kehidupan Sehari-hari
- Manajemen risiko adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, dan merespons risiko yang dapat memengaruhi tujuan kita.
- Manajemen risiko dapat membantu kita membuat keputusan yang lebih baik, mengurangi kerugian, meningkatkan peluang, dan mencapai tujuan kita dengan lebih efisien dan efektif.
- Manajemen risiko dapat diterapkan pada berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti kesehatan, keuangan, karier, dan perjalanan.
- Untuk menerapkan manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari, kita perlu melakukan langkah-langkah berikut:
- Mengidentifikasi risiko yang dapat memengaruhi tujuan kita, baik yang bersifat internal maupun eksternal.
- Menilai risiko berdasarkan kemungkinan terjadinya dan dampaknya terhadap tujuan kita.
- Mengelola risiko dengan memilih strategi yang sesuai, seperti menghindari, mengurangi, memindahkan, atau menerima risiko.
- Memantau dan meninjau risiko secara berkala untuk mengevaluasi efektivitas strategi yang dipilih dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
- Beberapa contoh penerapan manajemen risiko dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut:
- Untuk menjaga kesehatan, kita dapat mengidentifikasi risiko seperti penyakit, cedera, atau stres yang dapat mengganggu kesehatan kita. Kita dapat menilai risiko tersebut berdasarkan frekuensi dan tingkat keparahannya. Kita dapat mengelola risiko tersebut dengan melakukan pencegahan (misalnya dengan menjaga pola hidup sehat), mitigasi (misalnya dengan mengobati penyakit atau cedera), transfer (misalnya dengan memiliki asuransi kesehatan), atau penerimaan (misalnya dengan menyesuaikan diri dengan kondisi kesehatan).
- Untuk mengelola keuangan, kita dapat mengidentifikasi risiko seperti inflasi, penurunan pendapatan, atau kehilangan uang yang dapat mengancam stabilitas keuangan kita. Kita dapat menilai risiko tersebut berdasarkan probabilitas dan besarnya kerugian yang mungkin terjadi. Kita dapat mengelola risiko tersebut dengan melakukan diversifikasi (misalnya dengan memiliki sumber pendapatan atau investasi yang beragam), hedging (misalnya dengan menggunakan instrumen keuangan untuk melindungi nilai uang atau aset), atau penghematan (misalnya dengan mengurangi pengeluaran atau menabung).
- Untuk membangun karier, kita dapat mengidentifikasi risiko seperti persaingan, perubahan pasar, atau ketidakpuasan kerja yang dapat menghambat perkembangan karier kita. Kita dapat menilai risiko tersebut berdasarkan frekuensi dan dampaknya terhadap karier kita. Kita dapat mengelola risiko tersebut dengan melakukan peningkatan kompetensi (misalnya dengan belajar atau mengikuti pelatihan), adaptasi (misalnya dengan mengikuti perkembangan atau perubahan pasar), atau perubahan (misalnya dengan mencari pekerjaan atau karier yang lebih sesuai).
- Untuk merencanakan perjalanan, kita dapat mengidentifikasi risiko seperti kecelakaan, kehilangan barang, atau bencana alam yang dapat mengganggu perjalanan kita. Kita dapat menilai risiko tersebut berdasarkan kemungkinan dan tingkat keparahannya. Kita dapat mengelola risiko tersebut dengan melakukan persiapan (misalnya dengan melakukan riset atau booking tiket dan penginapan), perlindungan (misalnya dengan memiliki asuransi perjalanan atau perlengkapan darurat), atau alternatif (misalnya dengan memiliki rencana cadangan atau fleksibilitas waktu).
Source:
Risk Management: The What and Why - LinkedIn. https://www.linkedin.com/pulse/risk-management-what-why-william-chandra-cisa
(2) Risk management and middle management: the 'business plan' - LinkedIn. https://www.linkedin.com/pulse/risk-management-middle-business-plan-roger-lines
(3) Risk Management: 7 Leadership Skills That Every Risk Manager ... - LinkedIn. https://www.linkedin.com/pulse/risk-management-7-leadership-skills-every-manager-should-sourav-basak